LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA
DASAR 1
PERCOBAAN V
SIFAT-SIFAT UNSUR
NAMA : YOGI
SANTOSO
NIM :
H31113021
GOLONGAN/KELOMPOK
: H5/12
HARI/TANGGAL : SELASA/ 29 OKTOBER 2013
ASISTEN : ASRAR RAHMAN S.
LABORATORIUM
KIMIA DASAR
JURUSAN
KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana. Campuran adalah gabungan dari
suatu senyawa atau lebih unsur dapat
ditemukan di alam bebas ataupun di dalam tanah, adapula unsur yang tidak dapat
ditemukan di alam bebas.
Wujudnya
berbeda-beda sesuai dengan tempat ditemukannya. Unsur dapat berbentuk padat,
cair atau gas. Terdapat 111 unsur tersusun pada tabel periodik unsur
berdasarkan golongannya. Dalam praktikum ini dibahas unsur-unsur dalam golongan
IA (Alkali) dan IIA (Alkali tanah).
Unsur-unsur
alkali terdiri dari logam litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan
fransium. Logam alkali selalu membentuk basa kuat. Logam alkali sangat aktif
dan aktifasinya semakin besar dengan naiknya nomor atom.
Pada
unsur-unsur alkali tanah terdiri dari logam berilium, magnesium, kalsium,
stronsium, barium dan radium. Unsur-unsur ini umumnya ditemukan dalam tanah
berupa senyawa yang tidak larut. Oleh karena itu disebut dengan alkali tanah.
Senyawa berilium sangat beracun, khusunya bila terhirup, bilamana menyebabkan
degenerasi jaringan paru-paru. Senyawa-senyawa tersebut harus ditangani secara
hati-hati. Logam alkali tanah juga membentuk larutan yang basa tetapi lebih
lemah jika dibandingkan dengan logam alkali.
Oleh
karena itu, percobaan ini dilakukan agar kita dapat mengenali sifat dari
masing-masing unsur dan dapat mengetahui persamaan dan perbedaan diantara unsur-unsur
dalam golongan IA (Alkali) dan IIA
(Alkli tanah).
1.2
Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1
Maksud Percobaan
Maksud dari
percobaan ini adalah untuk mengetahui
sifat-sifat unsur seperti kereaktifan, kekuatan asam dan basa pada golongan
alkali (IA) dan alkali tanah(IIA).
1.2.2
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu
1.
Mempelajari
reaktifitas unsur golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (IIA) dengan
air.
2.
Mempelajari
kelarutan golongan alkali (IA) dan golonganm alkali tanah (IIA) dalam asam
sulfat (H2SO4).
3. Mempelajari kelarutan golongan alkali (IA) dan golongan
alkali tanah (IIA) dalam natrium hidroksida (NaOH).
1.3
Prinsip
Percobaan
Prinsip
dari percobaan ini adalah dengan
mereaksikan logam logam alkali dan alkali tanah dengan air dingin, pemanasan,
dan penambahan indikator PP (phenolptalin).
Mereaksikan logam alkali tanah dengan asam sulfat (H2SO4)
dan natrium hidroksida (NaOH).
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Natruim
dan kalium melimpah di litosfer. Terdapat sejumlah besar kandungan garam
batuan, NaCl, dan karnalit yang dihasilkan dari penguapan air laut dalam jangka
waktu geologis. Unsur fransium hanya memiliki waktu hidup isotop yang sangat
pendek yang terbentuk dalam deret peluruhan radioaktif alamiah. Sedikit sekali
studi yang menunjukan bahwa ionnya berprilaku seperti yang diharapkan dari
letak Fr dalam golongan I (Cotton dan Wilkinson, 1989).
Jari-jari
atom suatu logam adalah setengah jarak antara dua inti pada atom-atom yang
berdekatan. Dari atas ke bawah dalam suatu golongan dapat disamati bahwa
jari-jari atom bertambah dengan bertambahnya nomor atom. Untuk logam alkali
tanah elektron terluar menempati orbital ns. Karena ukuran orbitalnya bertambah
dengan meningkatnya bilangan kuantum utama n, ukuran atom logam selalu
bertambah. Jari jari ion adalah jari-jari kation atau anion yang diukur dalam
senyawa ionik. Jika atom membentuk anion, ukurannya bertambah, oleh karena
muatan inti tetap sama tetapi tolak-menolak yang dihasilkan dari elektron yang
ditambahkan akan memperbesar daerah awan elektron. Dimana kation lebih kecil
dari atom netral karena pelepasan satu elektron atau lebih akan mengurangi
elektron untuk saling tolak-menolak tetapi muatan inti tetap sama sehingga wan
elektron mengerut (Chang, 2005).
Entalpi
pengionan yang rendah dan kenyataan bahwa ion-ion M+ yang dihasilkan
adalah bulat kepolaran yang rendah memberikan sifat kimia ion +1. Entalpi
pengionan yang tinggi menghindarkan terjadinya ion- ion +2. Selain sifat ionik
yang hakiki dari senyawa golongan I, terdapat beberapa derajat ikatan kovalen.
Molekul- molekul diatom dari unsur-unsurnya misalnya Na2 adalah
kovalen. Dalam beberapa senyawa-senyawa kelat dan organo ikatan-ikatan M-O,
M-N, M-C mempunyai sifat sedikit kovalen. Angka banding atau muatan / jari-
jari untuk Li+, yang sama dengan Mg2+, menerangkan
kemiripan dalam kimiawinya, dalam hal ini Li+ berbeda dari anggota
lainnya (Keenan, 1984).
Lithium
dan Na dapat diperoleh dengan elektrolisis garam lebur atau bertitik leleh
rendah seperti CaCl2 + NaCl. Karena titik leleh yang rendah dan
mudah menguap K, Rb, dan Cs tidak dapat dengan mudah dibuat elektrolisis, namun
diperoleh dengan mengelola lelehan klorida dengan uap Na. Logam-logam
dimurnikan denga distilasi. Karena hanya terdapat satu elektron valensi tiap
atom logam, energi ikatan dalam kemasan rapat kisi logam relatif rendah.oleh
karena itu logam-logan tersebut lunak dengan titik leleh yang rendah. Aliasi
Na-K adalah 77,2 % , K mempunyai titik leleh – 12,3 °C (Keenan, 1984).
Kation-kation
golongan ke empat, tidak bereaksi dengan
asam klorida, hidrogen sulfida ataupun amonium sulfida tetapi amonium
karbonat membentuk endapan-endapan putih. Uji ini harus dijalankan dalam
larutan netral atau basa.jika tidak ada amonia maka magnesium juga akan
mengendap.endapan-endapan putih yang terbentuk denga reagensia golongan adalah
barium karbonat,stronsium karbonat,dan kalsium karbonat (Setiono, 1985).
Ketiga
logam alkali tanah ini menguraikan air dengan laju yang berbeda dengan
membentuk hidroksida dan gas hidrogen. Hidroksidanya merupakan basa kuat, meskipun
dengan kelarutan yang berbeda-beda. Barium hidroksida adalah yang paling mudah
larut sedangkan kalsium hidroksida yang paling sedikit larut diantara ketiga
ini (Setiono, 1985).
Larutan-larutan
golongan I ini penghantar listrik dan pembawa aru yang utama adalah elektron
tersolvasi.sementara umur elektron tersolvasi dalam air sangat pendek dalam
amonia cair yang sangat murni umurnya cukup panjang(setiap hari dekomposisi
kurang dari 1%). Model elektron yang paling memuaskan dari tersolvasi yaitu
mengansumsikan bahwa elektron tidak terlokalisasi tetapi tersebar dalam volume
yanmg besar sehingga molekul-moleku di sekitarnya mengalami polarisasi
elekltronikdan orientasi. Elektron terjebak dalam medan polarisasi resultan,
dan tolakan antara elektron dan elektron molekul pelarut menyebabakan
pembentukan kurungan, dimana elektron paling mungkin untuk ditemukan (Cotton dan
Wilkinson, 1985).
Pada
golongan IIA, jari jari atomya lebih kecil daripada golongan Li-Cs sebagai
akibat dari bertambahnya muatan inti. Banyaknya elektron ikatan dalam logam
sekarang adalah dua, sehingga logam logam tersebut memiliki titik leleh dan
titik didih serta rapatan yang lebih tinggi. Entalpoi pengionannya lebih tinggi
dari golongan IA dan entalpi penguapannya juga lebih tinggi. Namun energi kisi
dan energi hidrasi yang tinggi dari ion-ion M2+ menyaingi kenaikan
kedua entalpi. Dengan demikian logam-logam elektropositif dengan kereaktifan
yang tinggi dan potensial elektroda standar yang tinggi (Cotton dan Wilkinson, 1985).
Unsur
– unsur golongan IIA mempunyai energi ionisasi yang lebih tinggi daripada golongan IA, oleh karena itu golongan IIA
lebih sukar dioksidasi. Oleh karena itu golongan IIA akan bereaksi dengan air
tetapi tidak seperti golongan IA yang lebih reaktif. Berilium tidak bereaksi
dengan air, sedangkan logam Magnesium beraksi sangat lambat dan hanya dapat
bereaksi dengan air panas. Logam stronsium,kalium, barium dan radium bereaksi
sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Reaksi dengan udara atau
oksigen keelektronegatifan oksigen yang tinggi yaitu 3,5 menuju kecendrungan yang
besar dari oksigen untuk membentuk senyawa oksidasi dengan ikatan ion maupun
ikatan kovalen polar. Dan juga apabila oksigen bereaksi dengan logam alkali
tanah akan menghasilkan senyawa oksidasi (Keenan, 1984).
Pengaruh
Perlakuan Basa terhadap Struktur Zeolit ZSM5.
Zeolit terstruktur yang menggabungkan mikro- dan mesoporositas disiapkan
menggunakan metode desilikasi dalam larutan basa NaOH 0,2 M terhadap dua jenis
zeolit ZSM5: ZSM5 komersial “tanpa template” (Si/Al 8,62) dan ZSM5 yang
disintesis menggunakan template (Si/Al 25). Pola difraksi sinar-X
menunjukkan bahwa kristalinitas dan short-range order dalam zeolit yang
didesilikasi menggunakan basa tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan
zeolit awal untuk kedua sampel. Pengukuran permukaan pada zeolit ZSM5 “tanpa template”
menunjukkan bahwa luas permukaan berkurang sebesar 2,33% namun isoterm
adsorpsinya dapat dikategorikan ke dalam Tipe IV, yang merupakan karakteristik
dari material mesopori (Octaviani, 2012).
Magnesium
bewarna putih keabu-abuan dan mempunyai permukaan perlindungan lapisan tipis
oksida. Jadi ia tidak diserang oleh air meskipun kemungkinannya sangat kuat, kecuali
bila berupa amalgam. Namun mudah larut dalam asam encer. Magnesium digunakan
dalam aliasi konstruksi sinar dan untuk pembuatan peraksi Grignard dengan
interaksinya terhadap alkil atau haril halida dalam asam encer. Ia sangat
penting dalam kehidupan karena terdapat dalam klorofil (Petrucci, 1989).
Unur-unsur
dari golongan IIA lunak dan keperakan serta mirip Na dalam kereaktifannya,
meskipun kurang reaktif. Kalsium digunakan untuk mereduksi halida-lantanida dan
aktinida menjadi logamnya dan untuk pembuatan CaH2 yang merupakan
pereduksi yang berguna. Halida anhidrat
dibuat dengan dehidrasi dari garam hidrat.kemampuan untuk membentuk hidrat
seperti kelarutannya dalam air, menurun dengan naiknya ukuran (Fieser and
Fieser, 2002).
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
3.1
Bahan Percobaan
Adapun bahan yang
digunakan dalam percobaan ini adalah logam Mg (Magnesium), logam Ca
(Kalsium), MgCl2 0,5 M (Magnesium klorida), CaCl2 0,5 M (Kalsium klorida), SrCl2 0,5
M (Stronsium klorida), BaCl2 0,5 M (Barium klorida), H2SO4
0,5 M (Asam sulfat), NaOH 0,5 M (Natrium hidroksida), indikator PP (phenolptalin).
3.2
Alat Percobaan
Adapun alat yang digunakan dalam
percobaan ini adalah tabung reaksi, cawan penguap, pipet tetes, gelas piala
dan pemanas serta bahan tambahan lainnya yaitu sabun, dan tissue roll.
3.3
Prosedur
Percobaan
3.3.1 Reaktifitas Unsur
Adapun
langkah-langkah dalam menentukan
reaktifitas unsur yaitu disiapkan 2 tabung reaksi yang diisi dengan 2 mL, tabung
1 diisi dengan Mg dan tabung 2 diisi dengan Ca. Amati dan perhatikan. Apabila
tidak terjadi reaksi panaskan hingga terjadi reaksi ditandai dengan adanya
gelembung gas.kemudian teteskan indikator pp dan catat perubahan warnannya.
3.3.2 Kelarutan Garam Sulfat
Disiapkan
4 tabung reaksi. Tabung treaksi (1) diisi dengan MgCl2 , tabung
reaksi (2) diisi dengan CaCl2, tabung
reaksi (3) diisi dengan SrCl2, dan tabung raksi (4) diisi dengan
BaCl2, masing-masing 1 mL dengan konsentrasi 0,5 M. Masing- masing
tabung reaksi itu ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M. Dan
perhatikan endapan yang terbentuk pada setiap tabung.
3.3.3 Kelarutan Garam
Hidroksida
Disiapkan 4 tabung reaksi. Tabung treaksi (1) diisi dengan MgCl2 ,
tabung reaksi (2) diisi dengan CaCl2,
tabung reaksi (3) diisi dengan SrCl2, dan tabung raksi
(4) diisi dengan BaCl2, masing-masing 1 mL dengan konsentrasi 0,5 M.
Masing- masing tabung reaksi itu ditambahkan 1 mL NaOH 0,5 M. Dan perhatikan
endapan yang terbentuk pada setiap tabung.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Tabel Pengamatan Kereakrifan Unsur
Unsur
|
Ditambahkan air dingin
|
Ditambahkan air panas
|
Ditambahkan
PP
|
Mg
|
Tidak / belum bereaksi
|
Bereaksi (lambat terdapat
gelembung gas)
|
Merah tua
|
Ca
|
Tidak/ belum bereaksi
|
Bereaksi (cepat terdapat
gelembung gas)
|
Merah muda
|
4.1.2 Tabel
Pengamatan Kelarutan Garam Sulfat
Larutan
|
Ditambahkan H2SO4
|
Keterangan
|
MgCl2 0,5 M
|
Bereaksi, 2 fase
|
-
|
CaCl2 0,5 M
|
Terjadi reaksi endapan keruh
|
++
|
SrCl2 0,5 M
|
Terjadi reaksi endapan putih
sedang
|
+++
|
BaCl2 0,5 M
|
Terjadi reaksi endapan putih
banyak
|
++++
|
4.1.3 Tabel Pengamatan Kelarutan Garam Hidroksida
Larutan
|
Ditambahkan NaOH 0,5 M
|
Keterangan
|
MgCl2 0,5 M
|
Terjadi reaksi endapan putih
|
++++
|
CaCl2 0,5 M
|
Terjadi reaksi endapan putih
|
+++
|
SrCl2 0,5 M
|
Terjadi reaksi endapan putih
|
++
|
BaCl2 0,5 M
|
Terjadi reaksi endapan keruh
|
+
|
4.2 Reaksi
4.2.1 Reaksi
Kereaktifan Unsur
Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2
Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2
4.2.2 Reaksi
Kelarutan Garam Sulfat
MgCl2 + H2SO4 MgSO4 + 2HCl
CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + 2HCl
SrCl2 + H2SO4 SrSO4 + 2HCl
BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl
4.2.3 Reaksi Kelarutan Garam Hidroksida
MgCl2 + 2NaOH Mg(OH)2 + 2NaCl
CaCl2 + 2NaOH Ca(OH)2 + 2NaCl
SrCl2 + 2NaOH Sr(OH)2 + 2NaCl
BaCl2 + 2NaOH Ba(OH)2 + 2NaCl
4.3 Pembahasan
4.3.1 Reaktivitas Unsur
Setelah
di lakukan percobaan dan di dapatkan hasil yaitu pada air yang ditambahkan
dengan logam Mg tidak ada reaksi yang terjadi, setelah tabung reaksi dipanaskan
terjadi reaksi, di tandai dengan adanya gelembung. Pada saat diteteskan dengan
indikator phenolptalin (PP) 2-3 tetes terjadi perubahan warna menjadi ungu tua,
ini menandakan bahwa Mg bersifat lebih basa. Untuk air yang ditambahkan dengan
logam Ca juga tidak terjadi reaksi. Ketika dipanaskan terjadi reaksi yang di
tandai dengan adanya gelembung. Setelah diteteskan dengan indikator
phenolptalin (PP) berubah warna menjadi ungu muda. Hal ini menandakan Ca
bersifat basa namun lebih basa Mg. Pada saat logam Mg dan Ca di panaskan secara
bersamaan, ternyata Ca lebih dulu menuimbulkan gelembung di bandingkan dengan
Mg. Hal Ini menandakan Ca (kalsium) lebih reaktif dibanding Mg (magnesium).
Namun, seharusnya Ca(OH)2 lebih basa daripada Mg(OH)2
karena sifat basa alkali tanah menigkat dari atas ke bawah sebagaimana
kereaktivitasnya juga semakin meningkat dari atas ke bawah. Tetapi, kulit atom
Ca sukar ditembus elektron dari ion OH- sehingga Mg(OH)2
bersifat lebih basa dibandingkan Ca(OH)2.
4.3.2 Kelarutan Garam
Sulfat
Setelah di lakukan percobaan dan
didapatkan hasil yaitu, masing-masing
MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2 sebanyak
1 mL 0,5 M dimasukkan ke dalam empat
buah tabung reaksi. Masing-masing tabung dicampurkan dengan H2SO4
0,5 M sebanyak 1 mL. Pada campuran MgCl2 dan H2SO4
sama sekali tidak terbentuk endapan sehingga campuran tidak berwarna (bening).
Namun, campuran ini tidak menyatu sehingga terbentuk dua fasa, yaitu fasa bawah
dengan MgSO4 dan fasa atas dengan HCl. Ini bisa terjadi karena massa
jenis HCl lebih kecil dibandingkan massa jenis MgSO4. Pada campuran
CaCl2 dengan H2SO4 terjadi reaksi dengan
terbentuknya sedikit endapan CaSO4. Pada campuran SrCl2
dengan H2SO4 terjadi reaksi dengan mulai terbentuknya
banyak endapan SrSO4. Pada campuran BaCl2 dengan H2SO4
terbentuk banyak sekali endapan BaSO4. Hal ini bisa terjadi karena kelarutan
garam sulfat alkali tanah dari atas ke bawah semakin berkurang, BaSO4
memiliki kelarutan paling rendah yang menyebabkan sangat banyak terbentuk
endapan. Sehingga urutan kelarutan garam sulfat alkali tanah yaitu MgCl2 >
CaCl2> SrCl2> BaCl2
4.3.3 Kelarutan Garam
Hidroksida
Setelah di lakukan percobaan dan
didapatkan hasil yaitu, masing-masing MgCl2, CaCl2, SrCl2,
BaCl2 sebanyak 1 mL 0,5 M dimasukkan ke dalam empat buah tabung reaksi. Masing-masing
tabung dicampurkan dengan NaOH 0,5 M sebanyak 1 mL. Pada campuran MgCl2
dan NaOH terjadi reaksi dengan terbentuk banyak endapan. Pada campuran CaCl2
dengan NaOH terjadi reaksi dengan terbentuknya endapan putih sedang. Pada
campuran SrCl2 dengan NaOH terjadi reaksi dengan mulai terbentuknya
sedikit endapan (keruh). Pada campuran BaCl2 dengan NaOH terbentuk
paling sedikit endapan. Hal ini bisa terjadi karena kelarutan garam hidroksida
pada alkali tanah dari atas ke bawah semakin bertambah. Sehingga Ba(OH)2
memiliki kelarutan paling tinggi yang menyebabkan paling sedikit terbentuk endapan. Sehingga
urutan kelarutan garam hidroksida alkali tanah yaitu MgCl2 < CaCl2 <
Sr Cl2 < BaCl2
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
percobaan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat kereaktifitas dalam suatu golongan dari atas ke
bawah semakin bertambah
2. Kelarutan garam hidroksida dalam suatu larutan yaitu
kelarutan bertambah dari atas ke bawah sehingga urutan kelarutannya yaitu :
MgCl2
< CaCl2 < SrCl2 < BaCl2
3. Kelarutan
garam sulfat dalam suatu larutan
yaitu kelarutan semakin ke bawah semakin rendah
sehingga urutan kelarutannya yaitu :
MgCl2
> CaCl2> SrCl2> BaCl2
5.2
Saran
Saran untuk
asisten, cukup dipertahankan keramahannya terhadap praktikan karena hal itu
dapat menambah semangat praktikan. Selain itu, tetap perhatikan cara kerja
kerja praktikan, agar tidak terjadi kesalahan.
Saran untuk
praktikum, mohon diperhatikan agar alat-alat laboratorium diperiksa terlebih
dahulu agar tidak mengangu proses percobaan. Saran untuk laboratorium,
sebaiknya fasilitas yang ada dilaboratorium lebih diperhatikan kebersihannya.
Dan sebaiknya alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik agar kesalahan
dalam praktikum dapat diminimalisir.
DAFTAR
PUSTAKA
Keenan,
1996, Kimia Untuk Universits, Erlangga,
Jakarta.
Petrucci, 1989,
Kimia Dasar Prinsip
Dan Terapan Modern Edisi kesembilan Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Chang, R., 2005, Kimia
Dasar Konsep-Konsep Inti edisi 3 jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Setiono, Ir. L., 1985,
Analisis Anorganik Kualitatif,
PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.
Fieser
and Fieser, 2002, Organic
Chemistry, Erlangga, Jakarta.
Octaviani, S., 2012, The
Effect of Alkaline Treatment to the Structure of ZSM5 Zeolites (online), (http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CDoQFjAC&url=http%3A%2F%2Fjournal.ui.ac.id%2Findex.php%2Fscience%2Farticle%2Fdownload%2F1476%2F1274&ei=Ht6AUsiqBMiOrgfAm4HgAw&usg=AFQjCNHSj_bOr6JVFfCPuxkk6kDd_EpqRQ, diakses pada tanggal 11 November 2013
pukul 22:33 WITA).
LEMBAR
PENGESAHAN
Makassar, 12 November 2013
Asisten, Praktikan,
ASRAR RAHMAN S YOGI SANTOSO NIM : H31110910
NIM :H31113021
1xbet korean casino review, bonus offers and reviews
BalasHapusRead more about 1xbet korean casino review, bonus offers and promotions. One 1xbet korean of the most popular sports betting sites is 1xbet. 인카지노 Rating: worrione 0/10 · Review by legalbet.co.kr
MGM Resorts completes $1.1 billion purchase of Virgin
BalasHapusMGM Resorts has 정읍 출장마사지 completed a $1.1 billion purchase of 안산 출장안마 Virgin the company has agreed 용인 출장안마 to 울산광역 출장안마 the deal 천안 출장마사지 with the Stars Casino Group of Las Vegas